Pasar
Perkantoran Lesu Karena Investasi Asing Melambat
Realisasi Penanaman Modal Asing (PMA)
yang melambat tahun ini berpengaruh terhadap pasar properti perkantoran.
Pengembang akhirnya memilih membangun rumah tinggal.
Kepala Tim Perencana Proyek PT The
Capitol Lilly Tjahnadi menyatakan, pasar perkantoran sangat dipengaruhi oleh
aliran modal asing. Sebab, kebanyakan penyewa gedung kantor adalah perusahaan
multinasional.
Sekarang kan pasar office masih agak
turun, mereka cenderung ke high rise, sehingga tergantung PMA, Sebelumnya,
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan realisasi PMA triwulan II
pada 2013 mencapai Rp 132,2 Triliun. Meski tumbuh tumbuh 21,3 persen dibanding
tahun lalu, namun realisasi aliran modal asing ini lebih rendah dari target
pemerintah yang mengharapkan PMA di akhir tahun bisa mencapai Rp 272,6 Triliun.
Mayoritas modal yang dicatat BKPM pada
semester I lebih banyak didorong oleh realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri
(PMDN) yang mencapai 51,5 persen atau sebesar Rp 60,6 triliun.
Bagi pengembang properti, pemodal dalam
negeri punya ciri khas sendiri dalam membeli kantor. "Kalau dalam negeri
mereka lebih ke office pribadi yang kecil, tiga atau lima lantai," Atas
dasar itu pula, The Capitol mengarahkan bisnis ke depan masih pada hunian, baik
itu rumah tapak, apartemen, maupun penthouse. Perseroan berencana membidik
pasar selain Jakarta, tepatnya di Bandung dan Manado. Tahun depan, proyek itu
siap dijual ke publik. "Di dua kota itu kebanyakan komplek perumahan atau
landed. Semua produk properti kita ingin meramaikan, tapi untuk office
belum,"
0 komentar:
Posting Komentar