Penerapan Jam Malam di DKI Jakarta
Untuk meminimalisir perbuatan negatif
yang berpotensi dilakukan siswa, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan
segera memberlakukan jam malam khusus bagi pelajar di seluruh ibukota.
Peraturan ini dibuat agar segala kegiatan para siswa di ibukota bisa terawasi
dengan baik. Saat ini, rencana pemberlakukan jam malam bagi pelajar sedang
dikaji oleh Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Jam belajar malam ini akan
berlaku untuk anak usia tujuh hingga 18 tahun. Pada pukul 19.00 hingga
21.00, anak-anak tersebut diwajibkan belajar dan tidak keluyuran serta
melakukan tindakan yang tidak bermanfaat
Akan ada dampak (positif) pada kualitas
pendidikan meskipun akan sangat lama. Tapi, tetap perlu kita apresiasi.
Artinya, pemerintah memiliki perhatian terhadap pendidikan, khususnya pada
anak-anak di bawah umur.
Penerapan jam malam untuk pelajar
sangat sulit dilakukan di Jakarta. Namun, kebutuhan peraturan yang melarang anak-anak
di bawah umur khususnya pelajar keluar tengah malam sangat diperlukan.
Mengingat, banyak sekali kegiatan negatif di malam hari melibatkan anak-anak
dibawah umur.
Penerapan jam malam juga akan berdampak
kepada orangtua siswa sehingga dapat mengawasi proses belajar anak-anak mereka
di rumah. Dengan demikian, tidak akan ada anak-anak yang akan coba mencuri-curi
kesempatan untuk tidak belajar dan memilih melakukan kegiatan lain, seperti
bermain game atau pergi bersama teman-temannya.
Penerapan jam malam bagi siswa sangat
baik untuk meminimalisasi perilaku negatif siswa. Selain mengurangi tawuran dan
membolos di saat sekolah, jam wajib belajar ini dimaksudkan untuk mencegah para
pelajar berkeliaran pada tengah malam. Pasalnya, pada malam hari ada banyak
sekali kegiatan yang bersifat negatif, terutama jika dilakukan oleh anak-anak
di bawah umur.
Saat ini, rencana pemberlakuan jam
malam bagi siswa-siswi masih dalam proses pengkajian dan pembahasan lebih
lanjut oleh Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Sembari menunggu kelanjutan dari
rencana penerapan jam malam itu, Pemprov DKI mengimbau agar para orang tua
turut mengawasi kegiatan anak-anaknya, terutama jika kegiatan tersebut
dilakukan pada malam hari.
Peran orangtua sangat penting dalam
mencegah kenakalan remaja. Merekalah yang paling mengenal karakter
anak-anaknya. Seharusnya mereka jugalah yang paling dekat dan peduli. Idealnya
peran orangtua dalam mencegah kenakalan remaja yaitu dengan membina,
membimbing, menjadi teladan, dan menyediakan lingkungan yang kondusif bagi
mereka. Jika semua orangtua peduli dan mau meluangkan waktu untuk membimbing
anaknya, kenakalan remaja akan berkurang. Remaja yang jago tawuran akan
berganti menjadi remaja penuh dengan prestasi.










0 komentar:
Posting Komentar