Topik 25 - Pro dan Kontra Penutupan Terminal Lebak Bulus



Pro dan Kontra Penutupan Terminal Lebak Bulus


Akhir-akhir ini adanya wacana penutupan terminal AKAP Lebak bulus, ternyata benar-benar direalisasikan oleh Gubernur DKI Jakarta. Penutupan ini  dinilai hanya akan memindahkan masalah di Jakarta, bukan menyelesaikannya. Rencana pengalihan rute bus ke tiga terminal lainnya juga tidak akan memberikan solusi bagi para karyawan di terminal. Banyak Pro dan Kontra tentang penutupan terminal lebak bulus ini.
Bukan hanya para sopir, karyawan dan penumpang yang resah akibat rencana penutupan terminal AKAP Lebakbulus, Jakarta Selatan. Para pedagang asongan kini bingung karena mereka terancam kehilangan sumber penghasilan.
Penutupan terminal AKAP Lebakbulus dilakukan untuk melancarkan pembangunan proyek MRT. Rencananya, bus-bus antar kota yang tadinya menuju Lebak Bulus akan dialihkan ke terminal Kampung Rambutan, terminal Pulogadung, dan terminal Kalideres.
Pemerintah seharusnya menyediakan lokasi baru yang masih kosong di wilayah Jakarta Selatan. Pengalihan rute ke Terminal Kampung Rambutan, Pulogadung, dan Kalideres hanya akan memindahkan masalah.
Para karyawan yakni sopir dan kernet yang keberatan dengan penutupan terminal tersebut masih melakukan aksi di dalam Terminal Lebakbulus. Mereka membentangkan spanduk dan menyanyikan yel-yel. Hingga saat ini, aksi berlangsung secara kondusif.
Penolakan warga terkait penutupan Terminal Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Lebak Bulus, Jakarta Selatan, disebabkan kurangnya sosialisasi dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

"Dishub kurang dalam sosialisasi kepada sopir, kenek, penjual tiket, warga, dan sebagainya. Sampai hari ini pun saya belum melihat dan mendengar ada langkah-langkah dari Dishub untuk mengencangkan sosialisasi untuk melakukan pendekatan atau dialog," kata Ketua Dewan Transportasi Kota Jakarta.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar