Topik 22 - Bencana Badai Filifina




Filipina dirundung duka karena bencana

Kerusakan parah, korban tewas, penjarahan, makanan dan air langka membuat warga putus asa.Kepala Palang Merah Filipina melukiskan kerusakan akibat topan Haiyan menjadikan situasi negara itu sebagai "tak waras."
Sekitar 10.000 warga diduga tewas di kota Tacloban saja, sementara di luar wilayah itu sedikitnya ratusan orang meninggal dunia. Ratusan ribu jiwa kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi.Topan terkuat dalam sejarah bencana Filipina ini melarutkan rumah, sekolah, gedung pemerintahan, rumah sakit dan bandar udara. Korban bencana di Filipina ini diperkirakan mencapai empat juta orang, sebagian di antara mereka kini berjuang mengatasi rasa lapar dan haus serta hidup tanpa aliran listrik dan tempat berlindung memadai.
Dunia internasional berbondong-bondong mengirim bantuan tetapi putusnya jalur transportasi dan komunikasi sangat  menghambat upaya penyaluran terutama ke desa-desa yang paling parah terdampak topan. "Korbannya amat banyak, banyak sekali yang meninggal dimana-mana, kehancuran merata," kata Richard Gordon, kepala Palang Merah Filipina kepada BBC. "Rasanya seperti tidak waras sekarang, mudah-mudahan akan membaik karena makin banyak bantuan yang bisa masuk lokasi bencana." Jalan-jalan kini telah dibersihkan dari sampah dan puing bangunan agar transportasi bantuan lebih lancar.
Catatan resmi Badan Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Filipina sampai Minggu malam menyebut 255 korban tewas akibat serbuan topan. Hampir 630.000 orang kini mengungsi, namun menurut para pejabat setempat jumlah korban kemungkinan akan terus bertambah.
Serangan topan Haiyan menerjang enam pulau wilayah di Filipina tengah pada Jumat dengan kecepatan angin mencapai 235km/jam dan mengakibatkan ombak di sekitar pantai bergulung setinggi 15m yang langsung mengakibatkan banjir setinggi empat meter di banyak lokasi.
Korban bencana berbaris mengantri bantuan di ibukota Leyte, Tacloban. "Dunia belum pernah dihantam badai seganas ini," kata Senen Mangalile, Konsul Jendral Filipina untuk Inggris.
Pesawat dan kapal dari Angkatan Laut AS disiagakan untuk membantu upaya penyelamatan korban dan Presiden AS Barack Obama menyampaikan pesan berbunyi "sangat berduka karena hilangnya nyawa dan kerusakan parah" di Filipina. Negara-negara lain menyampaikan pesan serupa dan menjanjikan bantuan termasuk Indonesia.
Kristalina Georgieva, Komisioner Uni Eropa untuk urusan bantuan kemanusiaan, mengatakan ada tiga prioritas penyaluran bantuan.
"Pertama untuk membuka akses ke lokasi terpencil secepat mungkin, dengan transportasi dan memulihkan saluran telekomunikasi," katanya.
Jenny De La Cruz kehilangan 11 anggota keluarga, termasuk putrinya sendiri.  Kedua membawa bantuan yang dibutuhkan para korban dan ketiga, adalah "menyediakan tempat berlindung," tambah Georgieva.Upaya kemanusiaan dipusatkan di Provinsi Leyte dan ibukotanya, Tacloban, di mana rumah-rumah rata disapu badai.
Aparat mengakui terjadi berbagai kasus penjarahan dan warga yang panik dan lapar sulit ditertibkan.Aparat juga membuat kuburan massal untuk para korban di beberapa titik.
Haiyan kini memasuki wilayah Vietnam, dekat lokasi turis di Ha Long Bay, namun kekuatan terjangannya sudah jauh berkurang tinggal 140 km/jam.
Pemerintah setempat mengungsikan 600.000 warga di sekitarnya ke lokasi aman.
Korban tewas akibat Topan Haiyan Filipina naik jadi 5.209
 Jumlah korban yang meninggal dunia akibat Topan Haiyan di Filipina bertambah menjadi 5.209 orang dan 1.602 lainnya masih hilang, kata National Disaster and Risk Reduction Management Council Filipina. Peningkatan korban dalam jumlah besar terjadi setelah validasi ribuan lebih kematian terkait topan super Haiyan yang oleh orang Filipina disebut Yolanda, kata Eduardo del Rosario, Direktur Eksekutif National Disaster and Risk Reduction Management Council, saat menyampaikan keterangan pers pada Jumat malam waktu setempat.
Del Rosario mengatakan korban paling banyak tercatat berada di daerah Visaya Timur dengan 4.919 korban meninggal dunia, 22.658 orang terluka dan 1.582 orang hilang, demikian seperti dilansir kantor berita Xinhua.
Sebanyak 290 korban lain berasal dari daerah terdampak lain termasuk Calabarzon, Mimaropa, Bicol, Visaya bagian Barat dan Tengah, Semenanjung Zamboanga dan Caraga.
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyeru negara-negara anggotanya memberikan bantuan jangka panjang untuk korban Topan Haiyan di Filipina. Badan dunia itu memperkirakan sekitar 4,4 juta orang kehilangan rumah dan 387.000 orang masih tinggal di tempat-tempat evakuasi yang ada di enam daerah yang terdampak bencana di Filipina.
Pemerintah Filipina memperkirakan 13,25 juta orang terdampak terjangan topan super itu dan 5,4 juta di antaranya anak-anak.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar