MASYARAKAT EKONOMI ASEAN
Negara-negara anggota ASEAN juga mempertimbangkan untuk memfasilitasi pergerakan warga negara, pelaku usaha dan wisatawan di kawasan itu untuk melengkapi fasilitasi kerja perdagangan dan investasi. Mereka menegaskan pentingnya meningkatkan literasi keuangan antara orang di.
Integrasi ekonomi kawasan Asean melalui Asean Economic Community (AEC) 2015 semakin mendapatkan perhatian yang intens dari para pemimpin kawasan Asean, utamanya dalam mempertajam berbagai kesepakatan regional sebagai acuan penyusunan berbagai rencana aksi jelang pemberlakuannya. Dalam menangkap peluang globalisasi ekonomi, khususnya di kawasan Asean, sebagaimana kita ketahui, para Pemimpin Kawasan Asean telah melakukan serangkaian pertemuan, guna menyiapkan berbagai strategi dalam menjamin pertumbuhan ekonomi berkelanjutan yang dibingkai dalam kerangka pasar tunggal dan pusat produksi, serta liberalisasi perdagangan yang berkeadilan (fair trade) .
Globalisasi ekonomi kembali mendapat penekanan para pemimpin Asean. Hal tersebut terefleksi dari Pernyataan Bersama para Pemimpin Asean, dimana dalam salah satu butir pernyataannya, disepakati untuk terus memperdalam, memperluas, dan mengintegrasikan ekonomi Asean dengan perekonomian global, khususnya melalui penerapan kawasan perdagangan bebas negara-negara Asean melalui AEC mulai Desember 2015. Era AEC 2015 diproyeksikan akan memberi manfaat positif dan prospek ekonomi Asean yang menjanjikan, melalui peningkatan competitiveness Asean dengan terus memperdalamdan memperluas integrasi ekonomi, persaingan yang makin terbuka, membangun kemampuan adaptasi, dan daya saing dari masing-masing negara.Implementasi AEC 2015 setidaknya akan menjadikan ASEAN sebagai pasar tunggal dan pusat produksi, menjadikan Asean kawasan ekonomi yang kompetitif, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang seimbang, serta mengakselerasi integrasi ekonomi regional ke ekonomi global. menjadi kekuatan dahsyat dalam memenangkan persaingan di era globalisasi ekonomi. Era globalisasi ekonomi dapat dimaknai menyatunya negara-negara di dunia yang ”berintegrasi” secara ekonomi, globalisasi juga telah membuat pola dan dimensi baru, yang selalu diidentikkan dengan mulai memudarnya batas-batas negara, menyempitnya ruang dan waktu, serta menjadikan sebuah dunia baru yakni dunia tanpa batas (borderless). negara akan masuk dalam pusaran dinamika dunia, termasuk dalam pusaran ekonomi global. Dalam kaitannya dengan globalisasi ekonomi, tampaknya kawasan Asean akan memainkan peran yang strategis yang akan mewarnai lanskap pertumbuhan ekonomi dunia pada masa mendatang, di tengah lemahnya geliat ekonomi Eropa dan Amerika.
Bersiap diri kunci keberhasilan.
Bagi Indonesia AEC merupakan salah satu peluang, sekaligus tantangan dalam menghadapi persaingan global, melalui AEC, akan terjadi integrasi sektor ekonomi yang meliputi Free Trade Area (FTA), penghilangan tarif perdagangan antar negara ASEAN, pasar tenaga kerja dan modal yang bebas, serta kemudahan arus keluar masuk prosedur kepabeanan antar negara ASEAN.
Secara teoritis integrasi ekonomi menjanjikan peningkatan kesejahteraan bagi Indonesia dan Negara ASEAN lainya, diantaranya melalui pembukaan akses pasar yang lebih besar, dorongan mencapai efisiensi dan daya saing ekonomi yang lebih tinggi, termasuk terbukanya peluang penyerapan tenaga kerja yang lebih besar.
Dengan AEC 2015 Indonesia akan berkesempatan mengenjot ekspor ke berbagai negara, disisi lain bila tidak siap dunia usaha lokal akan tergulung diterpa produk impor, AEC 2015 akan membuat pertukaran tenaga kerja, modal dan perdagangan berlangsung terbuka antar negara ASEAN. Dengan karakter seperti itu, persaingan tidak lagi semata-mata dalam konteks antar negara, tetapi juga antar daerah (region) dan bahkan antar individu.
Persaingan antar daerah atau antar kota tergambar dari pengukuran Global Cities Index 2012, yakni indikator untuk mengukur tingkat daya saing antar kota dengan variabel seperti seperti aktivitas bisnis, SDM, pertukaran informasi, pengalaman budaya dan sumberdaya politik.
Disparitas pembangunan antara wilayah di Indonesia menjadi tantangan tersendiri untuk dijadikan pemicu dalam meningkatkan daya saing antara wilayah di Indonesia, Upaya mempercepat pembangunan pusat-pusat perdagangan di berbagai kawasan Indonesia sangat diperlukan dalam memperkuat jaringan distribusi produk-produk unggulan domestik. Hal ini merupakan suatu keniscayaan agar daya saing setiap wilayah dapat terus ditingkatkan, sekaligus memastikan perdagangan antara pulau lebih murah dibandingkan perdagangan intra Asean.
Untuk itu diperlukan langkah-langkah terencana dan dukungan semua pihak agar dapat terus diupayakan meningkatnya daya saing kota-kota di Indonesia, utamanya dalam menyukseskan MP3EI, memberi dukungan penuh terkait percepatan pengembangan konektivitas antara wilayah agar dapat meminimalisir inefesiensi dalam perdagangan antara pulau.
Pada dasarnya setiap daerah memiliki berpeluang untuk berkembang sesuai dengan keunikan dan comparative advantage yang dimiliki. AEC 2015 bisa menjadi peluang yang membawa manfaat (land of opportunities) atau menjadi musibah (lost of opportunities)sangat tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Potensi ekonomi yang kita miliki sejatinya dapat menjadi nilai lebih kita dalam menghadapi “pertarungan” AEC 2015, bila dilakukan persiapan yang matang dan optimisme dalam memenangkan persaingan dalam sisa waktu mendatang.
Refrensi :
http://www.antaranews.com/berita/399818/asean-serukan-integrasi-lebih-dalam-bangun-masyarakat-ekonomi
0 komentar:
Posting Komentar